Waspadai! 4 Klik Berbahaya Ini Ternyata Bisa Membuat Saldo Rekening Ludes!

Hati-hati jangan asal klik tombol 'Agree', 'Ok', 'No', atau 'Yes' di pop-up, saldo rekening bisa langsung ludes.
Hati-hati jangan asal klik tombol 'Agree', 'Ok', 'No', atau 'Yes' di pop-up, saldo rekening bisa langsung ludes. (Canva by Vlada Karvopich)

Jangan asal klik tombol di pop up, hari-hati saldo rekening bisa ludes. Dalam era digital ini, pakar keamanan siber dari McAfee telah memberikan serangkaian nasihat yang sangat penting untuk menjaga keamanan finansial dan informasi pribadi Anda saat berselancar di internet.

Menurut pakar tersebut, ada beberapa kata kunci yang sebaiknya jangan asal klik tombol di pop up secara sembarangan, karena bisa mengakibatkan saldo di rekening Anda lenyap tanpa jejak.

“Penting untuk menghindari mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya,” ungkap pakar keamanan siber tersebut kepada The Sun.

Dikutip dari laman detikinet, ia juga menekankan bahwa pop-up dengan tulisan mencurigakan merupakan ancaman serius yang sebaiknya dihindari.

Satu hal yang perlu diingat adalah jangan pernah dengan mudah mengklik tombol ‘Agree’, ‘Ok’, ‘No’, atau ‘Yes’ di pop up, karena tindakan ini dapat memicu pengunduhan otomatis spyware yang berbahaya.

Dampaknya bisa fatal, dengan penjahat siber dapat mencuri informasi sensitif seperti username, password, dan bahkan nomor kartu kredit. Informasi ini kemudian dapat disalahgunakan untuk membobol rekening seseorang.

Selain itu, pakar keamanan siber juga menyarankan agar kita selalu menggunakan browser dengan versi terbaru.

Selalu memperbarui sistem operasi (OS) juga menjadi langkah yang sangat penting untuk menjaga keamanan digital kita.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk menghadapi risiko keamanan siber yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.

Menurut laporan dari The Post, selain ancaman dari pop-up, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga menjadi faktor risiko dalam keamanan siber.

AI dapat dimanfaatkan untuk meniru suara dan wajah orang lain, menciptakan potensi ancaman yang personal dan besar dalam skala yang lebih luas.

Sebagai contoh, teknologi AI telah digunakan untuk menciptakan suara palsu seorang gadis dalam upaya penculikan virtual di Arizona.

Seorang ibu menerima panggilan dengan suara putrinya yang meminta uang tebusan.

Namun, suara tersebut ternyata adalah hasil dari program AI yang mengkloning suara sang gadis.

Dalam menghadapi ancaman ini, perhatikan dengan cermat dan berhati-hatilah dalam berinteraksi online.

Klik dengan bijak dan selalu perbarui perangkat lunak serta sistem operasi Anda untuk menjaga keamanan siber pribadi Anda.***