Selain itu, menurut Jokowi, untuk harga pangan juga terus mengalami kenaikan bahkan hingga 50%. Terutama untuk komoditas gandum di Asia, Afrika dan Eropa dalam kondisi yang sangat sulit dan harganya mahal.
Jokowi juga menceritakan ketika dirinya bertemu dengan Presiden Ukraina Zelensky disebutkan stok gandum di Ukraina ada 22 juta ton dan stok panen 55 juta ton. Ini artinya 77 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar akibat perang.
Tak cuma dengan Zelensky, Jokowi juga bertemu dengan Putin yang menceritakan stok gandum di Rusia masih ada 130 juta ton. Jika dijumlahkan maka stok Ukraina dan Rusia mencapai 207 juta ton.
Jika gandum tersebut tidak bisa diekspor, maka bisa mengakibatkan 333 juta orang kelaparan. Bahkan mungkin 6 bulan lagi 800 juta orang kelaparan akut karena tidak ada lagi yang dimakan.
Namun di Indonesia bahan pangan masih bisa kita cari dan tidak naik. Hal ini perlu disyukuri karena berkat kerja keras dan gotong royong.
Selain krisis pangan ada juga krisis energi di mana harga gas naik hingga 5 kali lipat dan bensin 2 kali lipat. Kondisi ini dialami hampir oleh semua negara kecil dan besar, negara kaya dan miskin.
Tinggalkan Balasan