hainews.co.id – Masalah kesehatan mental pada anak-anak sering kali sulit disadari oleh orang tua. Akibatnya, banyak anak tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Apa saja tanda-tanda anak sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya?
Pengertian Kesehatan Mental pada Anak
Dikutip dari Mayo Clinic, kesehatan mental adalah kesejahteraan menyeluruh yang mencakup cara seseorang berpikir, mengelola perasaan, dan berperilaku.
Masalah kesehatan mental pada anak sering kali didefinisikan sebagai keterlambatan atau perubahan dalam berpikir, perilaku, keterampilan sosial, atau pengendalian emosi.
Kondisi ini dapat membuat anak-anak tertekan dan mengganggu kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, atau lingkungan sosial lainnya.
Hambatan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Anak
Mendeteksi kondisi kesehatan mental pada anak tidak selalu mudah karena pertumbuhan anak melibatkan perubahan yang konstan.
Selain itu, gejala suatu kondisi dapat berbeda tergantung pada usia anak. Anak yang masih kecil mungkin belum mampu mengungkapkan perasaan mereka atau menjelaskan alasan di balik perilaku mereka.
Stigma, biaya perawatan, serta akses terhadap layanan kesehatan mental juga sering kali menjadi penghalang bagi orang tua untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan anak mereka.
Statistik tentang Masalah Kesehatan Mental Anak
Dikutip dari Yahoo Life, penelitian dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children di Inggris menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua anak di bawah lima tahun merasa cemas tentang kesejahteraan emosional dan mental anak mereka.
Sebanyak 56% orang tua dengan anak berusia enam hingga sebelas tahun dan 47% orang tua dengan anak berusia dua belas hingga tujuh belas tahun juga menyatakan kekhawatiran yang sama.
Sementara itu, data terbaru dari National Health Services (NHS) UK mengungkapkan bahwa 18% anak berusia 7-16 tahun dan beberapa orang dewasa muda berusia 17-24 tahun kemungkinan memiliki masalah kesehatan mental.
Tanda-Tanda Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental
Berikut beberapa perubahan perilaku yang bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami masalah kesehatan mental:
- Tiba-tiba Menjadi Sangat Ceria
Menurut psikolog Barbara Santini, anak yang tiba-tiba menjadi sangat ceria atau selalu ingin menyenangkan orang lain bisa saja menyembunyikan tekanan batin yang dalam. - Terobsesi dengan Rutinitas Tertentu
Anak yang terlalu cemas atau stres dapat mengembangkan obsesi terhadap rutinitas untuk merasa lebih aman dan mengendalikan lingkungannya. - Memiliki Rasa Takut yang Tidak Biasa
Anak-anak yang tiba-tiba takut terhadap benda atau aktivitas tertentu bisa saja mengalami kecemasan atau trauma yang belum terungkap. - Lebih Sering Menyendiri
Jika anak mulai mengisolasi diri, menunjukkan suasana hati yang buruk secara terus-menerus, atau tampak kurang berenergi, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental. - Perubahan dalam Cara Bertindak
Perubahan perilaku yang signifikan, seperti kehilangan nafsu makan, pola tidur yang terganggu, atau kurangnya interaksi sosial, bisa menjadi indikasi adanya masalah mental. - Perasaan Sedih yang Berkepanjangan
Jika anak tampak murung, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, atau tampak lelah berkepanjangan, ini bisa menjadi tanda gangguan mental seperti depresi. - Kurangnya Motivasi
Anak yang mengalami kecemasan atau depresi cenderung kehilangan motivasi dan mulai menjauhi kegiatan favoritnya.
Cara Orang Tua Mendampingi Anak dengan Masalah Kesehatan Mental
Dikutip dari Very Well Mind, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mendampingi anak dengan masalah kesehatan mental:
- Ajak Anak Bicara
Jika anak sudah cukup besar, ajak mereka berbicara tentang perasaannya. Hindari langsung marah jika anak menunjukkan perilaku yang sulit dipahami. Pastikan anak merasa didukung dan dipahami. - Cari Cara untuk Saling Terbuka
Perawat kesehatan mental anak, Ali Curtis, menyarankan agar orang tua menggunakan cerita dari film atau berita untuk memulai percakapan sulit. - Keterbukaan dan kejujuran sangat penting dalam membangun komunikasi yang sehat.
- Lakukan Konsultasi ke Layanan Profesional
Jika orang tua merasa kesulitan membantu anak, berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti dokter anak, psikolog, atau terapis sangat disarankan. - Mereka dapat membantu mengevaluasi kondisi anak dan memberikan saran terbaik, termasuk terapi, perubahan gaya hidup, dan dukungan sosial.
1 Komentar