Mengenal apa itu ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder telah menjadi perbincangan hangat di media sosial belakangan ini.
Seorang pengguna media sosial mengungkapkan bahwa dirinya mengidap ADHD, mengingatkan kita semua akan kondisi ini yang sering kali belum sepenuhnya dipahami. Namun, apa sebenarnya ADHD?
ADHD seperti yang dijelaskan oleh National Health Service UK (NHS), adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Penderita ADHD dapat mengalami gelisah, kesulitan berkonsentrasi, serta sering kali bertindak secara impulsif.
Untuk mengenal lebih jauh apa itu ADHD, perlu diketahui jika gejala ADHD umumnya terlihat sejak usia dini dan dapat menjadi lebih jelas saat anak-anak memasuki masa sekolah.
Mayoritas kasus ADHD terdiagnosis pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, meskipun ada juga kasus yang baru terungkap atau diketahui saat seseorang telah memasuki usia dewasa.
Penyebab ADHD
Meskipun telah dilakukan penelitian selama lebih dari 40 tahun, penyebab dan patofisiologi ADHD masih belum sepenuhnya dipahami.
Tidak ada satu faktor tunggal yang dapat disebut sebagai penyebab utama ADHD. Kondisi ini dipahami sebagai suatu proses perkembangan otak yang kompleks.
Beberapa faktor umum yang berkontribusi terhadap ADHD meliputi faktor genetik, prenatal dan perinatal, proses kimia di otak, stres psikososial dalam keluarga dan lingkungan, serta struktur dan fungsi otak yang abnormal.
Gejala ADHD
Gejala ADHD dapat dikategorikan menjadi dua jenis masalah perilaku, yaitu kesulitan dalam memusatkan perhatian dan konsentrasi (inattentiveness) serta hiperaktif dan impulsif.
Banyak individu dengan ADHD mengalami masalah dalam kedua kategori ini, meskipun tidak selalu demikian.
Sebagai contoh, sekitar 2 hingga 3 dari 10 orang dengan ADHD mengalami kesulitan konsentrasi dan fokus, tetapi tidak memiliki gejala hiperaktif atau impulsif.
Selain itu, ADHD lebih umum terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Beberapa gejala ADHD lainnya termasuk kesulitan memperhatikan detail atau sering membuat kesalahan ceroboh, masalah dalam mempertahankan fokus pada tugas atau kegiatan, kesulitan mendengarkan dengan baik, serta kesulitan dalam mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas.
Jika tidak ditangani dengan baik, ADHD dapat mengakibatkan kesulitan belajar, konsentrasi, interaksi sosial, serta hubungan yang kurang baik dengan orang tua.
Anak-anak dengan ADHD sering kali terlihat melamun, sering lupa atau kehilangan benda, gelisah, dan sering berbicara secara berlebihan.
Mereka juga cenderung ceroboh, sulit menahan diri, dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Penting untuk diingat bahwa ADHD adalah kondisi yang dapat dikelola dengan baik melalui berbagai pendekatan terapi, pendidikan, dan dukungan yang tepat.
Untuk diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkompeten dalam bidang ini.
Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, individu dengan ADHD dapat mencapai potensi mereka dan mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.