Mitos Cabut Gigi untuk Ibu Hamil: Fakta di Baliknya

Mitos Cabut Gigi
Mitos Cabut Gigi untuk Ibu Hamil

hainews.co.id – Ketika berbicara tentang kesehatan gigi selama kehamilan, banyak mitos yang beredar di masyarakat, terutama mengenai pencabutan gigi. Berbagai anggapan bahwa prosedur ini berbahaya bagi ibu hamil atau bayi sering kali membuat calon ibu ragu untuk merawat kesehatan gigi mereka. Berikut ini adalah beberapa mitos umum tentang cabut gigi untuk ibu hamil dan fakta di baliknya.

1. Mitos: Cabut Gigi Selama Kehamilan Berbahaya bagi Janin

Banyak yang percaya bahwa cabut gigi selama kehamilan dapat membahayakan janin. Faktanya, prosedur cabut gigi bisa dilakukan dengan aman, terutama pada trimester kedua. Dengan konsultasi dan koordinasi antara dokter gigi dan dokter kandungan, pencabutan gigi dapat dilakukan tanpa risiko pada janin.

2. Mitos: Anestesi Tidak Aman untuk Ibu Hamil

Salah satu kekhawatiran terbesar adalah penggunaan anestesi saat cabut gigi. Mitos ini membuat ibu hamil enggan menjalani prosedur gigi. Anestesi lokal sebenarnya aman bagi ibu hamil jika dosisnya disesuaikan. Anestesi jenis ini tidak mengalir ke seluruh tubuh sehingga tidak berdampak signifikan pada janin.

3. Mitos: Rontgen Gigi Dapat Membahayakan Bayi

Ada anggapan bahwa rontgen gigi sebaiknya dihindari karena radiasinya berbahaya untuk janin. Padahal, rontgen gigi modern memiliki radiasi rendah dan dianggap aman. Untuk mengurangi risiko lebih lanjut, dokter gigi akan menggunakan pelindung timah khusus untuk melindungi bagian perut ibu. Jika tidak mendesak, rontgen gigi bisa ditunda, tetapi jika diperlukan, prosedurnya bisa dilakukan dengan hati-hati.

4. Mitos: Cabut Gigi Dapat Menyebabkan Keguguran

Ini adalah salah satu mitos yang paling menakutkan. Namun, tidak ada bukti medis yang mendukung anggapan bahwa cabut gigi dapat menyebabkan keguguran. Pada trimester kedua, prosedur cabut gigi dinilai paling aman karena risiko terhadap bayi lebih rendah.

5. Mitos: Ibu Hamil Tidak Perlu ke Dokter Gigi

Beberapa orang berpikir bahwa ibu hamil harus menghindari dokter gigi sama sekali. Faktanya, ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Perubahan hormonal selama kehamilan bisa memengaruhi kesehatan gigi dan gusi, sehingga perawatan gigi yang baik menjadi lebih penting. Jika dibiarkan, infeksi gigi dapat berisiko bagi kehamilan.

6. Mitos: Lebih Baik Mengatasi Sakit Gigi Sendiri daripada ke Dokter

Ada yang percaya bahwa obat rumahan lebih aman daripada ke dokter. Padahal, jika ibu hamil merasakan sakit gigi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi. Menunda perawatan dapat