hainews.co.id – Pengelola Monumen Nasional (Monas) sedang mengkaji kemungkinan untuk memperpanjang jam operasional hingga pukul 22.00 WIB, terutama pada akhir pekan. Hal ini disampaikan setelah banyak warga yang memprotes pembatasan jam operasional Monas hanya sampai sore hari di media sosial, khususnya di X.
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Isa Sanuri, menjelaskan bahwa pembatasan jam operasional Monas saat ini adalah demi keamanan. Saat ini, Monumen Nasional beroperasi hanya sampai pukul 16.00 WIB setiap harinya.
“Keamanan dan kenyamanan pengunjung adalah prioritas kami. Mengingat pentingnya aspek keamanan, terutama pada tahun politik ini, operasional Monumen Nasional dibatasi tidak sampai malam hari,” tutur Isa dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/7).
Isa menambahkan bahwa pembatasan jam operasional hingga pukul 16.00 WIB sudah diberlakukan sejak pertengahan 2022. Sebelumnya, Monas sempat ditutup untuk umum ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2022. Pembatasan ini merupakan hasil koordinasi dengan instansi keamanan terkait untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Maraknya pembahasan di media sosial X mengenai jam operasional Monas yang hanya sampai pukul 16.00 WIB menunjukkan ketidakpuasan warga. Banyak yang menyayangkan kebijakan tersebut karena Monas juga indah dikunjungi pada sore dan malam hari.
Hasil Kajian: Monas Buka Hingga Malam Hari
Saat ini, pihak pengelola Monumen Nasional sedang menganalisis kemungkinan untuk memperpanjang jam operasional hingga pukul 22.00 WIB, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Isa menyatakan bahwa kajian ini dilakukan agar masyarakat Indonesia dapat menikmati keindahan kawasan pada malam hari serta menikmati berbagai hiburan lainnya, dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan.
“Masih dalam analisa kami, untuk memperpanjang jam kunjungan hingga pukul 22.00 WIB pada Sabtu dan Minggu. Pastinya prioritas kami adalah keamanan dan kenyamanan pengunjung,” ujarnya.
Perpanjangan jam operasional ini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih banyak bagi warga dan wisatawan untuk menikmati salah satu ikon Jakarta pada waktu yang lebih fleksibel. Keputusan ini tentunya akan mempertimbangkan segala aspek keamanan dan kenyamanan demi kebaikan bersama.
