Perbedaan Antara Maag dan GERD serta Dampaknya Terhadap Kesehatan  

Perbedaan Antara Maag dan GERD serta Dampaknya Terhadap Kesehatan  
Perbedaan Antara Maag dan GERD serta Dampaknya Terhadap Kesehatan (Freepik: jcomp)  

Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah dua kondisi yang sering dikaitkan dengan masalah pencernaan yang memengaruhi lambung dan esofagus.

Meskipun terkadang gejalanya serupa, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan memiliki dampak yang berbeda pula.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara maag dan GERD serta dampaknya terhadap kesehatan.

1. Maag

Maag, atau yang juga dikenal sebagai dispepsia, adalah kondisi yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman di daerah perut bagian atas.

Gejalanya bisa berbeda-beda antara setiap individu, tetapi yang umum adalah rasa nyeri seperti terbakar, pada perut bagian atas atau dada.

Gejala lain yang mungkin muncul termasuk rasa kembung, mual, muntah, rasa penuh cepat saat makan, dan mual setelah makan.

Maag biasanya terjadi akibat produksi asam lambung yang berlebihan, gangguan pada otot-otot perut, atau infeksi Helicobacter pylori.

2. GERD

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan secara teratur.

Ini terjadi karena adanya kelemahan pada katup antara kerongkongan dan lambung yang disebut katup esofagus bagian bawah (LES).

Gejala umum GERD meliputi rasa terbakar di dada (disebut juga heartburn), rasa asam di mulut, batuk yang terus-menerus, dan suara serak.

Infeksi Helicobacter pylori juga dapat menyebabkan GERD.

Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis, ulkus esofagus, atau bahkan kanker kerongkongan.

 

Dampak Maag dan GERD

Baik maag maupun GERD dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang.

Gejala yang berulang-ulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang kronis, mengganggu tidur, menurunkan nafsu makan, dan mengganggu kesejahteraan umum.

Jika terjadi peradangan kronis, baik maag maupun GERD dapat merusak lapisan lendir pada dinding lambung atau esofagus, meningkatkan risiko terjadinya ulkus atau infeksi.

 

Langkah-langkah Pengobatan dan Pencegahan

Untuk mengatasi maag, langkah pertama yang umumnya diambil adalah perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak, serta menghindari konsumsi alkohol dan merokok.

Obat antasida juga dapat digunakan untuk meredakan gejala. Jika disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, antibiotik mungkin diperlukan.

 

Untuk GERD, perubahan gaya hidup seperti mengatur pola makan, menghindari makanan yang memicu asam lambung, dan makan dengan porsi lebih kecil dapat membantu mengurangi gejala.

Obat antasida atau penghambat pompa proton (PPI) dapat direkomendasikan oleh dokter.

Dalam beberapa kasus yang parah, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki LES.

 

Dalam kesimpulan, meskipun maag dan GERD memiliki gejala yang serupa, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan mempengaruhi bagian yang berbeda dari sistem pencernaan.

Keduanya dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup dan memerlukan pengobatan yang tepat.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. ***