hainews.co.id – Pernah mengalami nyeri haid luar biasa, perdarahan tak kunjung berhenti, atau perut terasa kembung dan berat meski sedang tidak menstruasi? Jangan anggap enteng!

Bisa jadi itu kista adenomiosis—jenis kista yang tumbuh diam-diam di dalam dinding rahim dan menyiksa tubuh perlahan.

APA ITU KISTA ADENOMIOSIS?

Menurut dr. Indra Adi Susianto, SpOG, dosen dan spesialis kandungan di RSIA Anugerah Semarang, kista adenomiosis terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) menyusup ke dinding otot rahim dan membentuk kantong berisi darah lama.

“Kista ini bisa bikin rahim membesar, nyeri terus-menerus, dan bahkan mengganggu kesuburan,” tegasnya.

GEJALA KISTA ADENOMIOSIS YANG HARUS KAMU KENALI:

Nyeri haid hebat (dismenore parah)
Nyeri panggul kronis – bahkan di luar masa haid
Menstruasi berat dan berlangsung lama
Perut terasa penuh dan kembung
Kesulitan hamil (infertilitas)
Sering buang air kecil karena tekanan pada kandung kemih

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara konsisten, JANGAN TUNGGU LEBIH LAMA.

BISA BERAKIBAT INFERTILITAS!

Kista ini bukan sekadar gangguan nyeri. Dalam banyak kasus, struktur rahim terganggu, ovulasi jadi tidak normal, dan kesuburan pun terancam. Bahkan, gangguan hormon seperti kekurangan progesteron ikut memperparah kondisi.

Masalahnya? Kista adenomiosis sering salah dikenali sebagai endometriosis atau fibroid, sehingga banyak perempuan terlambat mendapat penanganan.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Segera periksa ke dokter kandungan (SpOG) jika mengalami gejala mencurigakan
Konsumsi obat antiinflamasi (OAINS) seperti ibuprofen saat nyeri haid menyerang
Jika nyeri tak kunjung reda, terapi hormonal bisa menjadi solusi:

  • Pil kontrasepsi

  • IUD berisi progestin

  • Implan hormonal

Namun, jika semua metode gagal, tindakan operasi menjadi opsi:

  • Laparoskopi untuk mengangkat kista

  • Histerektomi (pengangkatan rahim), sebagai langkah terakhir jika tak ada rencana hamil

“Dalam kasus berat, histerektomi bisa jadi solusi final. Tapi deteksi dini jauh lebih baik,” kata dr. Indra.