hainews.co.id – Dalam wawancara kerja, terkadang HRD atau Human Resource Development bisa mengajukan pertanyaan yang tidak terduga untuk menggali lebih dalam potensi pelamar. Salah satu pertanyaan yang sering mengejutkan adalah pilihan antara keluarga atau pekerjaan. Hal ini dialami oleh seorang warganet di platform X (Twitter), yang membagikan pengalamannya melalui akun @tanya*** pada Kamis (12/9/2024).
Dalam unggahan tersebut, warganet ini menceritakan bahwa saat wawancara kerja HRD, ia pernah dihadapkan pada pilihan antara menghadiri rapat penting atau menemani ibunya yang sedang sakit. “Gw jg pernah dpt pertanyaan kyk gini, disuruh milih antara keluarga & kerjaan.. ya sorry ye gw pilihnya keluarga lah. eh tap malah ketolak. kocakkk,” tulisnya. Hingga Jumat (13/9/2024), unggahan ini telah dilihat 1,6 juta kali dan mendapatkan ratusan tanggapan dari pengguna X lainnya yang berbagi pengalaman dan tips menjawab pertanyaan serupa.
Lalu, apa sebenarnya tujuan HRD mengajukan pertanyaan ini, dan bagaimana cara terbaik untuk menjawabnya?
Alasan HRD Bertanya Keluarga atau Pekerjaan
Menurut Talent Acquisition Manager dari Jobstreet, Ria Novita, pertanyaan seperti ini secara etika tidak seharusnya dilontarkan oleh HRD kepada pelamar kerja. “Tidak dalam posisi mana pun sebuah perusahaan berhak meminta karyawan untuk memilih di antara keduanya,” kata Ria saat diwawancarai oleh media, Jumat (13/9/2024).
Namun, dari perspektif HRD, pertanyaan ini mungkin diajukan untuk mengetahui bagaimana pelamar mengatur skala prioritas mereka dalam situasi tertentu. Misalnya, ketika pelamar dihadapkan pada masalah pribadi, tetapi masih ada deadline pekerjaan yang harus dipenuhi, atau saat perusahaan menghadapi krisis.
Ria menjelaskan bahwa melalui pertanyaan seperti ini, HRD berusaha menilai kemampuan calon karyawan dalam menciptakan solusi yang bijak. Namun, penting untuk diingat bahwa memilih keluarga dibandingkan pekerjaan bukanlah alasan utama bagi HRD untuk menolak seorang pelamar. “Terlepas dari jawaban yang diberikan, HRD biasanya sudah memiliki pertimbangan sendiri tentang jawaban apa yang diharapkan dan apakah itu sesuai dengan ekspektasi pekerjaan,” tambah Ria.
Cara Menjawab Pertanyaan Skala Prioritas
Ria Novita juga memberikan tips bagi pelamar untuk menjawab pertanyaan tentang skala prioritas antara keluarga dan pekerjaan. Dia menyarankan agar pelamar menjawab berdasarkan pengalaman dan mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak, baik pelamar maupun perusahaan. Tujuannya adalah agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Sebagai contoh, pelamar dapat mempertimbangkan beberapa hal seperti apakah pekerjaan bisa ditunda, deadline diperpanjang, rapat diwakilkan, atau diganti dengan pertemuan online. “Bisakah keluarga lain menggantikan menjaga ibu, sementara Anda tetap bisa menyelesaikan rapat dan segera pulang setelahnya?” Ria menambahkan bahwa pertimbangan seperti ini bisa menjadi solusi yang bijak dalam menjawab pertanyaan HRD.
Pada akhirnya, yang dinilai oleh HRD bukanlah pilihan Anda antara keluarga atau pekerjaan, tetapi bagaimana Anda mempertimbangkan dan mencari jalan tengah yang terbaik untuk kedua situasi tersebut.