Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Ciri-Cirinya

Ekonomi Sistem Tradisional
Ekonomi Sistem Tradisional (Ilustrasi:Pinterest)

Sistem ekonomi tradisional beserta ciri-cirinya. Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda dalam mengatur seluruh kegiatan ekonomi.

Sistem ekonomi sendiri adalah sebuah cara yang diambil negara dalam mengatur seluruh kegiatan ekonomi, mulai dari skala negara atau pemerintah, swasta hingga rumah tangga. Terdapat beberapa sistem ekonomi yang diterapkan, salah satunya adalah sistem ekonomi tradisional.

Sistem ekonomi tradisional memberi tanggapan aktif kepada manusia sebagai pendukung suatu kebudayaan terhadap lingkungan guna memenuhi kebutuhannya sesuai dengan pola pelaksanaan yang bersifat tradisional.

Pada sistem ini, pemerintah berperan sebagai penjaga ketertiban karena pemerintah tidak terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi.

Sistem ekonomi tradisional di sebut sebagai sistem konvensial yang memuat dua elemen penting dalam sistem ekonomi yaitu penghargaan terhadap tradisi dan minimnya jumlah limbah yang dihasilkan.

Oleh karena itu, sistem ini memiliki hubungan erat dengan tradisi, adat istiadat, dan kebudayaan.

Sistem ini banyak diterapkan oleh masyarakat pedesaan yang memiliki hasil ekonomi di bidang pertanian. Sehingga modal utama dalam perekonomian tersebut berupa hasil alam dan tenaga manusia.

Tak hanya itu, umumnya masyarakat yang menerapkan sistem ekonomi ini merupakan masyarakat yang belum mempunyai pembagian kerja, masih melakukan sistem barter.

Proses produksi dan distribusi dalam sistem ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun masyarakat.

Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Ciri-ciri:

  • Bergantung pada sumber daya alam.
  • Penggunaan alat produksi yang sederhana.
  • Teknik produksi diipelajari secara turun temurun.
  • Tidak ada pembagian kerja.
  • Transaksi jual beli identik dengan perilaku masyarakat.
  • Transaksi dengan sistem barter atau pertukaran barang.
  • Banyak diterapkan di masyarakat pedesaan.

Kelebihan:

  • Perekonomian cenderung stabil.
  • Masyarakat termotivasi menjadi produsen.
  • Tidak ada eksploitasi sehingga SDA terjaga.
  • Tidak ada persaingan karena roduksi sesuai dengan kebutuhan.
  • Pendapatan antar individu merata sehingga angka kesenjangan ekonomi rendah.
  • Masyarakat saling bekerjasama dan rukun.

Kekurangan:

  • Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat.
  • Produktivitas rendah.
  • Ukuran dari barang yang ditukarkan sulit ditetapkan.
  • Kualitas dan kuantitas barang hasil produksi tidak dapat diprediksi.
  • Kegiatan ekonomi tidak meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Masyarakat kurang berkembang karena cenderung menolak perubahan.