“Kami membantu UMKM untuk mengembangkan potensi mereka dan agar bisnis mereka semakin terukur dengan baik,” ujar dia.
Gekraf Jatim juga sejauh ini telah menggelar sembilan seri peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif secara online. “Saat ini kami melakukan kegiatan offline berupa pameran dan bazar. Di dalamnya juga ada workshop pengembangan kapasitas diri bagi pelaku ekraf. Dalam pengembangan SDM, sejauh ini kami mandiri karena terbentur anggaran,” tutur Diana.
Wakil Ketua Gekraf Jatim, Luthfi Nur Zaman menjelaskan, Gekraf Jatim berdiri sejak 2018. Salah satunya juga mereka tengah menginisiasi berdirinya Kampus Gekraf di Jawa Timur yang sebagai ruang pembelajaran tak hanya kepada lulusan SMA, namun juga kepada para pelaku ekonomi kreatif.
“Kami juga melakukan pendampingan eks lokalisasi Dolly. Untuk saat ini, kami juga melakukan pendampingan terhadap ojek online, khususnya ojek online perempuan. Kami bantu mereka dengan kegiatan produktif,” kata Luthfi.
Luthfi berharap dengan adanya wadah Kampus Gekraf nantinya dapat lebih luas menjangkau masyarakat. “Kita berharap dapat memberikan manfaat tak hanya di Jawa Timur, tapi juga di seluruh Indonesia,” kata dia.
Tinggalkan Balasan