HAINEWS.CO.ID – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi di Indonesia berupaya menghasilkan lulusan berjiwa entrepreneur bidang Pertanian. Upaya tersebut diupayakan dengan terbentuknya Inkubator Bisnis sejak tahun 2022.

Pembentukan Inkubator Bisnis Polbangtan Gowa tersebut merupakan pengembangan dari fungsi Teaching Factory (TEFA) yang difasilitasi oleh Program Youth Enterpreneure support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Polbangtan Kementan Susun Strategi Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Polbangtan Gowa menggelar Workshop Strategi Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian, 18-19 April 2025, Hotel Golden Tulip Makassar. (Sumber : Humas Polbangtan Gowa).

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengingatkan tentang pentingnya inkubator bisnis dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia, khususnya bagi para petani muda dan pelaku usaha pertanian.

Inkubator bisnis dimaksudkan untuk memberi pelatihan, bimbingan, dan pendanaan bagi calon pengusaha atau pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian, sehingga mereka bisa mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, inkubator bisnis menunjang para pelaku usaha pertanian mendapatkan bimbingan dan akses ke pasar yang lebih luas.

“Pengembangan teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. Inkubator bisnis juga diharapkan mempercepat digitalisasi sektor pertanian dan membantu para petani untuk lebih mandiri mengelola usaha mereka,” katanya.

Untuk keberlanjutan Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT), Polbangtan Gowa menyusun strategi keberlanjutan melalui workshop bersama stakeholder terkait pada 18-19 April 2025 di Hotel Golden Tulip Makassar.

Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa fasilitator dan narasumber seperti Project Manager Program YESS PPIU Sulawesi Selatan, Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Sulawesi Selatan, Management IBT Polbangtan Gowa, dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) Wilayah Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa instansi terkait seperti Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, KADIN Provinsi Sulawesi Selatan, HIPMI Provinsi Sulawesi Selatan, Direktur Executive AAS Foundation, Inkubator Universitas Hasanuddin, Inkubator Universitas Muslim Indonesia (UMI), District Implementation Team (DIT) Yess PPIU Sulawesi Selatan, serta Tenant Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Polbangtan Gowa.

Hingga hari ini, total ada 27 tenant IBT Polbangtan Gowa yang bergerak di sektor pertanian dan peternakan. Seluruhnya telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Halal, dll.

Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar saat membuka kegiatan ini, mendorong IBT Polbangtan Gowa untuk dapat mendampingi pengusaha muda agar mampu mengembangkan dan konsisten dalam menjalankan usahanya. Selain itu, support dari Stakeholders juga menjadi faktor penentu keberlanjutan tenant yang ada di IBT ini. Keseluruhannya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

“Saya sangat mengapresiasi seluruh stakeholder yang turut hadir dalam kegitan ini. Ini merupakan bentuk dari komitmen yang menunjukkan awareness dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian”, ujar Detia.

Tidak hanya itu, Detia juga berharap agar IBT Polbangtan Gowa dapat memperluas jejaring kemitraannya, khususnya jejaring pemasaran agar dapat membantu tenant IBT memasarkan produk-produknya dalam skala yang lebih luas dan besar lagi.

Salah satu dari 27 tenant Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) yang telah sukses yakni Elvira yang juga merupakan alumni dari Polbangtan Gowa. Ia bergabung dengan IBT Polbangtan Gowa sejak tahun 2023 dan akan mengakhiri masa inkubator di pertengahan tahun 2025.

Melalui brand “Cobasai”, Elvira mengolah biji kakao menjadi produk-produk yang memberikan nilai tambah pada biji kakao. Variasi produk olahan biji kakao Cobasai adalah minuman serbuk coklat (Cobasai Chocodrink), Snack Chocobael, dan Puding Coklat.

“IBT Polbangtan Gowa memberikan dampak yang begitu besar dalam pengembangan usaha saya, mulai dari diverisifkasi produk, legalitas usaha, hingga pemasaran” ujarnya.

Melalui intervensi IBT, Cobasai telah mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Nomor Induk Berusaha (NIB), dan Sertifikat Halal. Selain itu, Cobasai mampu menembus pasar mancanegara melalui Business Matching yang diinisiasi oleh IBT Polbangtan Gowa.

“Alhamdulillah, melalui Business Matching tersebut, produk Cobasai dapat di terima di Negara Singapura. Bahkan berpotensi untuk memasuki marketretail di sana”, ungkap Elvira yang juga menambahkan bahwa export Cobasai tersebut dilakukan melalui BISA Connection.