JAKARTA – Bonus demografi demi keberlangsungan pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan lahirnya petani-petani muda.
Keseriusan dalam mempercepat regenerasi petani diwujudkan dalam sejumlah program, di antaranya adalah pendidikan dan vokasi, program magang, penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP), penetapan Duta Petani Milenial (DPM)/Duta Petani Andalan (DPA), Program Kewirausahaan Muda dan Layanan Pendukung Ketenagakerjaan (YA) serta pemilihan Duta Muda Program YESS.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemuda memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat Indonesia yang berkualitas.
Sebagai bonus demografi, pemuda merupakan generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan. Kekuatan bangsa di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini.
Dia menegaskan, petani harus bisa menjalankan usaha dengan lebih efektif dan efisien. Bertani secara mandiri adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya.
“Sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi pemuda. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat maka bertanilah,” tegas Mentan Syahrul.
Sejalan dengan arahan Mentan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi terus berupaya meningkatkan kualitas generasi Milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian.
“Kualitas petani milenial turut menentukan keberhasilan pembangunan pertanian, bahkan sejumlah negara maju membuktikan keberhasilan pertanian ditentukan kemampuan dan kompetensi SDM, khususnya kalangan mudanya,” tuturnya.
Baru-baru ini Kementan melalui BPPSDMP melakukan seleksi kepada petani/ kelompok tani serta wirausaha muda pertanian wanita diseluruh Indonesia untuk menjadi Srikandi Petani Milenial Tahun 2022. Setelah melalui proses seleksi yang telah dilakukan tepilih 150 Srikandi Petani Milenial yang disahkan dalam Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor: 250/Kprs,/SM . 020/r/08/2022 tentang Srikandi Petani Milenial Tahun 2022.
Pengukuhan Srikandi Milenial ini dilakukan langsung oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo pada peringatan Kemerdekaan RI ke 77 yang berlangsung di Kementan (17/08).
Diwakili oleh empat (4) orang perwakilan Srikandi Milenial, yakni Jatu Barmawati dari Banten yang komoditas usahanya adalah buah manggis, Nurul Ihsani dari Cianjur, Jawa Barat, yang mengelola usaha keripik pisang, Tiara Dwi Rahayu dari Bandung, Jawa Barat yang mengelola usaha perkebunan kopi serta Ghosiyatul Wakhidah dari Pasuruan, Jawa Timur yang mengelola usaha paprika hidroponik Mentan berharap akan lebih banyak lahir petani serta wirausaha pertanian dari kalangan perempuan.
Lebih lanjut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti mebgharapkan para Srikandi Petani Milenial nantinya dapat berkontribusi aktif lewat pada pembangunan pertanian.
Salah satunya adalah memberikan dukungan dalam gerakan wanita tani milenial melalui kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT), penumbuhan kelembagaan ekonomi (KEP) petani milenial yang berdaya saing dan berorientasi ekspor, Penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP), penumbuhan kewirausahaan pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya (P4S) serta agritraining camp bagi wanita tani milenial.
“Mereka juga diharapkan dapat melaksanakan konsolidasi melalui forum Srikandi Petani Milenial minima enam bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan untuk memilih pengurus pusat dan pengurus daerah.
Tak hanya itu, hadirnya Srikandi ini harus dapat melakukan resonansi sehingga dalat menumbuhkan dan memberikan motivasi kepada wanita tani milenial untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian.
Dan yang tak kalah penting mereka harus menjadi representasi Kementan dalam mensosialisasikan secara luas tumbuh kembangnya agrientrepreneur”, tegas Idha optimis.