Ketika hendak menjalankan ibadah puasa, penting untuk tidak mengabaikan niat puasa.
Niat ini merupakan syarat sah dan merupakan salah satu pilar puasa.
Setiap Muslim diwajibkan menyatakan niat sebelum memulai berpuasa di bulan Ramadan.
Secara umum, niat berpuasa diungkapkan setiap malam sebelum waktu imsak.
Namun, ada pandangan yang memperbolehkan untuk menyatakan niat sekali saja untuk puasa sepanjang bulan Ramadan.
Dalam Islam, ada aturan terkait dengan bacaan niat berpuasa Ramadan selama sebulan penuh.
Dikutip dari situs NU, para ulama dari keempat mazhab sepakat bahwa puasa Ramadan harus dimulai dengan niat.
Namun, ada perbedaan pendapat mengenai waktu penyataan niat.
Misalnya, menurut mazhab Syafi’i, wajib untuk menyatakan niat setiap kali akan berpuasa.
Sementara menurut mazhab Maliki, cukup dengan menyatakan niat berpuasa sepanjang bulan Ramadan pada malam pertama, sehingga tidak perlu mengulang niat setiap harinya.
Hal ini dijelaskan oleh Imam Qulyubi,
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
Artinya: Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan. (Hasyiyah Al-Qulyubi, II/66)
Bacaan Niat Puasa Satu Bulan Penuh
Inilah tata cara menyatakan niat untuk berpuasa sepanjang bulan Ramadan.
Termasuk dalamnya bacaan dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya.
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma jami’I syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala.
Artinya:
Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.
Pandangan dari mazhab Malikiyah tentang niat puasa Ramadan telah tersebar luas di Indonesia, meskipun mayoritas masyarakat mengikuti mazhab Syafi’i.
Pandangan ini didukung oleh beberapa ulama terkenal seperti KH Ahmad Idris Marzuq.
Dalam tulisannya, Kiai Idris menjelaskan bahwa menurut mazhab Maliki, cukup dengan menyatakan satu doa niat puasa sepanjang bulan Ramadan karena dianggap sebagai satu kesatuan ibadah.
Namun demikian, umat Islam masih disarankan untuk membaca niat setiap harinya jika terjadi lupa niat di kemudian hari.
Bacaan Niat Puasa Ramadan
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihissanati lillahi ta’ala.
Artinya:
Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala.