Produk Israel berimbas akibat Serangan Israel ke Palestina sehingga memicu gerakan boikot terhadap produk-produk Israel di sejumlah negara.
Boikot bertujuan untuk menunjukkan penolakan terhadap tindakan Israel dan perusahaan-perusahaan yang dianggap mendukungnya. Beberapa produk yang menjadi sasaran boikot meliputi makanan, minuman, kecantikan, serta produk lainnya.
Berikut daftar produk Israel yang diboikot di beberapa negara:
1. Makanan dan Minuman
– McDonald’s, Burger King, KFC, dan Pizza Hut: Perusahaan-perusahaan waralaba makanan cepat saji asal Amerika Serikat ini dianggap mendukung Israel dan mendapatkan kecaman dari berbagai negara.
– Coca-Cola, Pepsi, dan Nestle: Parlemen Turki secara tegas memboikot produk-produk dari perusahaan tersebut.
– Starbucks: Serikat pekerja Starbucks Workers United membuat konten pro-Palestina di media sosial, yang menyebabkan masyarakat mencap Starbucks sebagai pendukung Israel.
– SodaStream: Perusahaan ini berbasis di Israel dan memiliki sejarah terkait penganiayaan terhadap pekerja Palestina.
– Sabra Dipping Company: Perusahaan patungan antara PepsiCo dan Strauss Group yang mendukung Israel.
2. Produk Kecantikan
– Ahava: Merek kecantikan ini dianggap terkait dengan pemukiman ilegal Israel.
– Dr. Fischer: Merek kecantikan terkenal Israel yang menggunakan bahan-bahan alami.
– L’Oreal Israel: Meskipun bukan produk asli Israel, perusahaan ini memiliki koneksi dengan Israel.
– Saboon: Merek kecantikan yang menggunakan mineral Laut Mati dan ekstrak tumbuhan.
– Moroccanoil: Merek perawatan rambut yang berasal dari Israel.
3. Produk Lainnya
– PUMA: Dianggap mendukung pelanggaran HAM yang dilakukan Israel.
– HP: Dituduh membantu Israel dalam mengawasi dan membatasi pergerakan warga Palestina.
– Siemens: Perusahaan ini terlibat dalam pengembangan jaringan listrik di Israel.
– AXA: Perusahaan asuransi multinasional Prancis yang berinvestasi di bank-bank Israel.
– Unilever: Termasuk dalam daftar perusahaan yang diboikot di beberapa negara.
Boikot terhadap produk Israel juga menyebabkan beberapa merek global yang memiliki keterkaitan dengan Israel turut menjadi sasaran.
Gerakan ini menunjukkan sikap solidaritas internasional terhadap Palestina dan merupakan upaya untuk menekan Israel dalam konflik yang berkepanjangan. ***