Teks editorial ini merupakan teks yang ditulis oleh redaksi media. Teks ini adalah sebuah pandangan dan sikap resmi dari suatu media terhadap peristiwa yang aktual, fenomenal maupun kontroversial dan teks ini juga dikenal sebagai tajuk rencana.
Jadi, teks editorial ini adalah teks yang berisi sebuah pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu isu atau masalah aktual.
Isu yang dibahas ini bisa meliputi masalah politik, masalah sosial hingga masalah ekonomi.
Ingat ya, bahwa teks editorial ini berbeda dengan opini karena di dalam teks ini berisi sebuah pendapat pribadi redaksi, bukanlah pendapat si penulis teks tersebut ya.
Fungsi dari teks editorial ini adalah untuk memengaruhi hingga meyakinkan para pembacanya. Sehingga, teks ini bermanfaat untuk merangsang sebuah pemikiran pembaca terkait suatu isu atau masalah yang terjadi di kehidupan.
Struktur, Ciri-Ciri dan Contoh Teks Editorial
Struktur
Berikut ini struktur dari teks tersebut, yaitu:
- Pengenalan Isu atau Tesis
Bagian ini berisi sudut pandang dari penulis terhadap permasalahan yang diangkat.
- Argumentasi
Bagian ini sebagai bentuk alasan atau bukti yang bisa digunakan untuk memperkuat pernyataan dari tesis.
- Penegasan Ulang Pendapat
Bagian ini berisi sebuah penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh sebuah fakta-fakta dalam bagian argumentasi.
Ciri-Ciri
Berikut ini ciri-ciri dari teks tersebut, yaitu:
- Aktual hingga Faktual
Teks tersebut haruslah mengangkat sebuah informasi yang sedang hangat diperbincangkan dan jangan lupa untuk mengutamakan fakta yang sebenarnya.
- Logis dan Sistematis
Penyusunan teksnya harus sistemaris dan teksnya juga harus logis atau masuk akal dan tidak imajinatif.
- Argumentatif
Teks yang ditulis harus mengutarakan sebuah argumen yang ada dan dalam sudut pandang redaksi.
- Menyatakan sebuah Opini dan Kalimatnya Lugas
Gunakan kalimat yang lugas atau singkat, padat dan jelas. Teks nya juga harus menyatakan sebuah opini untuk meyakinkan pembaca.
Contoh
Berikut ini contoh dari teks tersebut, yaitu tentang Hutan Rusak yang dikutip dari detik.com:
- Pengenalan Isu
Indonesia sering disebut sebagai satu di antara paru-paru dunia. Mengapa disebut demikian? Tidak lain dan tidak bukan karena luasnya wilayah tropis di Indonesia. Wilayah hutan yang luas menyumbang banyak oksigen yang dibutuhkan masyarakat. Namun, apakah ini akan terus berlanjut melihat tingginya kerusakan hutan dan kebakaran hutan di Indonesia?
- Argumentasi
Dari Januari hingga Mei, tercatat kebakaran di Indonesia sudah seluas 42.740 hektar. Kebakaran sudah seperti agenda tahunan di Indonesia. Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh musim kemarau yang panjang atau ulah manusia sendiri.
Padahal, hutan memiliki banyak peran bagi kelangsungan makhluk hidup. Bukan hanya sebagai habitat makhluk hidup di dalamnya, tetapi juga bagi manusia.
- Penegasan
Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat bersama pemerintah bersama-sama memberi perhatian lebih terhadap hutan di Indonesia karena pada dasarnya, hutan tersebut hanya titipan yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita.