Pada umumnya, para penderita gangguan kepribadian ini juga bisa dikenali dengan beberapa ciri-ciri, yaitu:

  • Sering berperilaku aneh.
  • Lebih suka mengurung diri atau menghindari interaksi sosial.
  • Terasa sulit menjalin hubungan dekat dengan orang lain.
  • Kesulitan dalam mengendalikan pikiran dan sering berprasangka buruk.

Penyebab gangguan kepribadian ini hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.

Layaknya kepribadian yang normal, kepribadian yang tidak normal inipun juga bisa terbentuk oleh banyak faktor.

Ada dua faktor utama yang dinilai mempunyai peran besar dalam terbentuknya gangguan kepribadian ini, yaitu gen yang diwariskan oleh orang tua (temperamen) dan lingkungan.

Inilah beberapa faktor yang diduga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya Personality Disorder, yaitu:

  • Mempunyai kelainan pada struktur otak maupun komposisi kimia di dalam otak.
  • Sering menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang tidak harmonis.
  • Mempunyai perasaan yang sering diabaikan sejak masa kanak-kanak.
  • Pernah mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik itu secara verbal maupun fisik.
  • Mempunyai tingkat pendidikan yang rendah.
  • Menjalani sebuah kehidupan di tengah keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi.

Sementara, untuk gejala dan tanda gangguan kepribadian ini adalah:

  • Sering dihinggapi perasaan negatif, mulai dari stres, gelisah, perasaan tidak berharga atau amarah.
  • Suka menghindari orang lain, tidak percaya pada orang lain, selalu merasa hampa dan tidak terhubung secara emosional.
  • Cukup sulit mengendalikan perasaan dan perilaku yang negatif.
  • Lebih sering tidak mampu untuk menjaga hubungan yang stabil dan dekat dengan orang lain, termasuk keluarga dan teman.