Bersama Penyuluh dan Petani di Lampung, Mentan Amran Bertekad Wujudkan Swasembada Pangan

Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad mewujudkan swasembada pangan demi mendongkrak kesejahteraan para petani. (Sumber : Humas Kementan)

LAMPUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad mewujudkan swasembada pangan. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar para petani bersama-sama dengan penyuluh pertanian terus meningkatkan produksi dan produktivitas demi mendongkrak kesejahteraan para petani.

Saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Pembinaan Penyuluh Pertanian, dihadapan 5.000 orang peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, Babinsa, pemilik kios pupuk, stakeholder pertanian di lapangan KORPRI, Kantor Gubernur Lampung, Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung, Rabu (20/12/2024) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung, Kementan akan menaikan Biaya Operasional Penyuluh (BOP).

Kenaikan BOP tersebut akan disisir dari berbagai kegiatan yang ada di Kementan. Hal ini penting dilakukan karena menurut Mentan Amran penyuluh adalah ujung tombaknya pembangunan pertanian, dan kenaikan ini adalah yang pertama sejak 8 tahun yang lalu. Mentan ingin para penyuluh pertanian dihargai layaknya seorang pahlawan.

Bagi saya, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) adalah pahlawan bangsa. Saya tahu perasaan dan kebutuhan mereka. Saya juga tahu perjuangan mereka mengantar Indonesia menuju lumbung pangan dunia. Karena mimpi besar kita adalah melanjutkan swasembada dan meningkatkan ekspor, ujarnya.

Dirinya mengatakan bahwa setelah keliling sebanyak 10 provinsi keluhan-keluhan yang disampaikan oleh petani dan penyulluh diantaranya susah menebus pupuk, irigasi tersier, BOP tidak naik selama 8 tahun. Sederhana memang keliatannya, namun kalau kebijakan bermasalah maka itu lebih berbahaya daripada koruptor. Bahkan satu minggu setelah saya dilantik menjadi Mentan, saya langsung merubah Permentan No 10 Tahun 2022 sesuai dengan keinginan petani.

Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena hampir semua negara menutup akses pangan bagi kebutuhan negara luar.

Selain itu krisis pangan akan menjadi krisis politik. Maka itu saya ingin semua persoalan dapat diselesaikan satu persatu, termasuk persoalan pupuk dan juga cara pengambilannya. Karena sebelumnya selalu dikeluhkan dan dianggap rumit dengan menggunakan kartu tani.

“Kami ingin menyelesaikan persoalan pupuk dengan memutus kerumitan, jadi petani dapat mengambilnya hanya dengan menggunakan KTP saja”, tegas Mentan Amran.

Dalam laporannya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kita diharapkan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung.

“Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa. Setelah ini Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani serta Babinsa dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Lampung sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional”, ucap Kabadan Dedi.

Sementara Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa Pemerintan Provinsi Lampung menyambut baik kegiatan ini. Untuk mewujudkan peningkatan produksi padi, beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya melakukan percepatan tanam dengan mengoptimalkan lahan dengan melalui kegiatan Peningkatan Indek Pertanaman (PIP), Perluasan Areal Tanaman Baru (PATB), Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) dan pemanfataan berbagai macam sumber air.

Selain itu, dirinya selalu memotivasi petani agar bergabung dalam keanggotaan Program Kartu Tani Berjaya agar petani mendapatkan kemudahan untuk mengakses kebutuhan usahanya, ujarnya.

Selama tahun 2023, upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Pusat dan Provinsi Lampung diantaranya adalah dengan memberikan bantuan benih jagung hibrida, budidaya padi Biofortifikasi, budidaya ubikayu, Korporasi Perbenihan, bibit alpukat, bibit durian dllnya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi petani dan penyuluh agar lebih meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan produksi dan produktivitas yang optimal demi kesejahteraan petani. Semoga melalui acara ini dapat memacu semangat kita bersama dan berkarya untuk meningkatkan sektor pertanian di Provinsi Lampung, tutupnya.

Acara Pembinaan Penyuluh Pertanian turut dimeriahkan dengan pameran produk-produk hasil unggulan pertanian oleh petani milenial, KWT, P4S, Pupuk Indonesia, Pusri, Bapeltan Lampung, Dinas Pertanian Provinsi Lampung dan perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian bantuan berupa benih padi, jagung, alsintan pasca panen senilai 181,5 M. (NF)