Fenomena Bocah Cuci Darah Ramai di RSCM: Apa Penyebabnya?

Fenomena Bocah Cuci Darah Ramai di RSCM: Apa Penyebabnya?
Fenomena Bocah Cuci Darah Ramai di RSCM: Apa Penyebabnya?

hainews.co.id – Fenomena Bocah ramai menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namun, menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, tidak ada laporan peningkatan kasus gagal ginjal pada anak secara nasional.

“Secara nasional tidak dilaporkan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan sebagaimana tahun lalu ada kasus keracunan EG dan DEG [pada obat sirup],” ujar Piprim dalam keterangannya, Kamis (26/7).

Penyebab Anak Harus Menjalani Cuci Darah

Piprim mengungkap beberapa penyebab utama yang membuat anak-anak harus menjalani cuci darah:

  1. Kelainan Bawaan pada Ginjal dan Saluran Kemih Anak-anak yang sejak lahir memiliki kelainan seperti ginjal yang kecil atau adanya kista seringkali memerlukan cuci darah.
  2. Sindrom Nefrotik yang Tidak Tertangani dengan Baik Sindrom nefrotik yang tidak mendapat penanganan yang memadai dapat menyebabkan gangguan ginjal serius.
  3. Lupus Sistemik Penyakit autoimun seperti lupus dapat menyerang ginjal dan akhirnya menyebabkan anak harus menjalani cuci darah.
  4. Gaya Hidup yang Buruk Faktor gaya hidup, terutama yang berkaitan dengan obesitas atau sindrom metabolik lainnya, turut berkontribusi. Anak-anak dengan obesitas yang mengalami kondisi kronis, ditambah dengan masalah seperti hipertensi, berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal.

Anjuran untuk Orang Tua

Untuk mencegah Bocah Cuci Darah, Piprim memberikan beberapa saran kepada orang tua:

  • Pemenuhan Asupan Cairan Pastikan anak mengonsumsi air putih yang cukup setiap hari. Sebagai contoh, anak dengan berat badan 20 kg sebaiknya minum minimal 1,5 liter air per hari.
  • Hindari Minuman dan Makanan Manis Jauhkan anak-anak dari minuman dan makanan berpemanis yang banyak tersedia di pasaran untuk menjaga kesehatan ginjal mereka.

Penting bagi orang tua untuk memperhatikan gaya hidup dan pola makan anak-anak mereka guna mencegah risiko gangguan ginjal sejak dini. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan kejadian seperti yang ramai dibicarakan di media sosial tidak akan menjadi fenomena yang sering terjadi.