hainews.co.id – Kurang dari dua bulan lagi, umat Islam akan menyambut bulan suci Ramadan 1446 H. Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan sebelumnya dan tidak memungkinkan untuk mengqadha-nya, membayar fidyah menjadi solusi yang diatur oleh syariat. Berikut penjelasan dan tata cara membayar fidyah.
Apa Itu Qadha dan Fidyah?
Qadha adalah puasa wajib untuk mengganti utang puasa Ramadan yang ditinggalkan karena alasan tertentu, seperti sakit atau bepergian. Puasa ini dapat dilakukan di hari-hari biasa sebelum Ramadan berikutnya.
Fidyah, berasal dari kata fadaa yang berarti “menebus” atau “mengganti,” adalah bentuk denda berupa pemberian makanan kepada fakir miskin. Fidyah diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak mampu berpuasa dan tidak diwajibkan mengqadha, seperti:
- Lansia yang lemah fisik.
- Penderita sakit kronis.
- Ibu hamil atau menyusui yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.
Menurut KBBI, fidyah adalah denda yang harus dibayar seorang muslim karena melanggar ketentuan ibadah puasa.
Tata Cara Membayar Fidyah
- Bentuk Fidyah
Fidyah biasanya berupa makanan pokok, seperti beras sebanyak 1 mud (setara 0,6 kg) atau satu porsi makanan siap santap untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. - Cara Memberikan Fidyah
- Memberikan makanan langsung kepada fakir miskin.
- Memberikan uang senilai harga makanan.
- Contohnya, jika satu porsi makanan dihargai Rp10.000 hingga Rp15.000, fidyah dapat dibayar dalam bentuk uang sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
- Siapa yang Berhak Menerima Fidyah?
Fakir miskin menjadi penerima utama fidyah. Pastikan pemberian dilakukan dengan niat ikhlas. - Waktu Pembayaran Fidyah
Fidyah sebaiknya dibayar sebelum Ramadan berikutnya, namun dapat dilakukan kapan saja setelah puasa yang ditinggalkan.
Siapa yang Diberi Keringanan untuk Membayar Fidyah?
- Orang yang tidak mampu berpuasa secara fisik:
- Lansia.
- Penderita penyakit kronis.
- Ibu hamil dan menyusui:
- Diperbolehkan tidak berpuasa dan dapat mengganti dengan membayar fidyah sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
- Orang sakit yang tidak mungkin sembuh:
- Tidak diwajibkan qadha, namun menggantinya dengan fidyah.
Alternatif: Mengqadha Puasa
Bagi yang mampu, puasa qadha adalah pilihan utama untuk mengganti utang puasa Ramadan. Puasa ini dilakukan di hari-hari biasa, seperti Senin atau Kamis, dengan niat yang disesuaikan.
Contoh niat puasa qadha:
“Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadan karena Allah SWT.”
Amalan yang Dianjurkan Selama Ramadan
Selain mengganti utang puasa, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah selama Ramadan, seperti:
- Mengerjakan Qiyamul Lail (shalat malam) dan Tarawih.
- Memperbanyak membaca Al-Qur’an.
- Memberikan sedekah.
- I’tikaf di masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Dengan tata cara ini, umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri secara spiritual dan menyelesaikan kewajiban sebelum memasuki Ramadan 1446 H.