Gejala panic attack dan penyebabnya yang masih jarang diketahui. Panic attack atau serangan panik adalah pengalaman yang sangat menakutkan dan mengganggu ketika seseorang merasakan perasaan takut yang intens dan tiba-tiba tanpa adanya ancaman yang nyata.
Panic attack bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Gejala-gejala yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu dan menyebabkan kecemasan yang luar biasa.
Gejala Panic Attack
- Detak jantung yang cepat dan berdebar-debar
Salah satu gejala yang paling umum pada saat panic attack adalah detak jantung yang cepat dan berdebar-debar.
Hal ini disebabkan karena tubuh mengeluarkan adrenalin dan hormon stres lainnya sebagai respon terhadap perasaan takut yang dialami.
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
Ketika mengalami serangan panik, beberapa orang mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas.
Mereka bisa merasa seolah-olah mereka tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan rasa panik semakin meningkat.
- Peningkatan keringat dan gemetar
Pada saat mengalami panic attack, seseorang bisa mengalami peningkatan keringat dan gemetar.
Keringat dingin dapat mengalir dari telapak tangan dan kaki, sedangkan gemetar dapat terjadi pada tangan dan kaki.
- Merasa pusing atau lemas
Beberapa orang mengalami pusing atau lemas selama serangan panik. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan dalam aliran darah atau peningkatan kadar adrenalin di dalam tubuh.
- Mual atau muntah
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami panic attack juga mengalami rasa mual atau bahkan muntah.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh adrenalin dan hormon stres lainnya yang mempengaruhi sistem pencernaan.
- Perasaan tidak nyaman pada perut
Beberapa orang mungkin merasakan sakit perut, kembung atau nyeri ketika mengalami serangan panik.
Ini bisa disebabkan oleh ketegangan pada otot-otot perut atau karena stres yang dirasakan pada saat serangan panik.
- Rasa takut yang intens
Yang terpenting, panic attack bisa menyebabkan rasa takut yang sangat intens. Rasa takut ini bisa menjadi sangat mengganggu dan membatasi aktivitas sehari-hari seseorang.
Penyebab Panic Attack
Panic attack biasanya disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari stres yang intens. Tetapi masih ada beberapa penyebab lain yang dapat memicu gejala serangan panik ini, seperti faktor genetik yang menunjukkan pola kecemasan dalam anggota keluarga sekandung.
Lalu, juga ada karena faktor temperamen yang sensitif terhadap stres atau emosi negatif dan gangguan fungsional dalam sistem saraf pusat, yang ditandai dengan hiperaktifnya sistem saraf otonom dan ketidakseimbangan biokimia dalam saraf otak.
Faktor risiko yang dapat menyebabkan panic attack termasuk riwayat keluarga yang menderita panic attack, mengalami kejadian traumatis atau stres berat, mengalami perubahan besar dalam kehidupan seperti perceraian, kelahiran atau pekerjaan baru hingga karena perilaku merokok dan mengonsumsi kopi secara berlebihan maupun adanya riwayat kekerasan fisik atau seksual.