Presiden Indonesia Joko Widodo dengan resmi mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Dia mengatakan subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.
Jokowi Mengungkapkan harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” (3/9/2022).
Sementara Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan pemerintah menyesuaikan harga subsidi BBM antara lain Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Serta subsidi solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Selanjutnya, untuk Pertamax non subsidi naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Berlaku sejak 1 jam sejak pengumuman atau 14.30 WIB.
Badan Kordinator Himpunan Mahasiswa Islam Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) Dengan Tegas Menyampaikan Penolakan Terhadap Wacana Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.
di luar, beban APBN terhadap sektor subsidi energi BBM sebesar Rp. 502,4 triliun bahkan diperkirakan bisa mencapai Rp. 600 triliun.
Dalam kondisi saat ini rencana kenaikan harga BBM subsidi satu pilihan yang tepat.
Yamin, selaku PTKP BADKO HMI Jabodetabek-Banten menyampaikan perhatian pemerintah untuk mencari format subsidi BBM yang selama ini diperkiran sebesar 60 persen tepat sasaran sehingga menjadi beban APBN. Bukan malah menaikan harga BBM ditengah kondisi perekonomian rakyat yang belum pulih.
Jika pemerintah masih bertahan pada format kenaikan harga BBM subsidi dapat dipastikan akan memicu inflasi masyarakat dan berdampak buruk pada kondisi ekonomi rakyat yang belum pulih dari dampak pandemi Covid19.
Kalaupun pembantu – pembantu Presiden Jokowi dalam hal ini Menteri BUMN (Erick Tohir), Menteri ESDM (Arifin Tasrif)
yang bersangkutan jika tidak mampu mencari format dan memberikan solusi, baik Presiden Jokowi mengambil langkah tegas dengan perombakan kedua menteri tersebut.
Disisi lain, pemerintah sebaiknya fokus pada pembangunan yang mengutamakan saja sehingga APBN tidak terbebani dengan proyek-proyek yang menguras APBN.
Lebih lanjut Yamin mengatakan dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM subsidi yang berdampak buruk pada perekonomian rakyat, Dari awal kenaikan harga subsidi BBM bergulir di publik Kami telah melakukan kajian serta aksi di Istana Negara, Kementerian BUMN, dan DPR RI. Komitmen kami tetap sama yaitu menolak dengan tegas kenaikan harga BBM Subsidi. Tutupnya. (Adi)