Seali menjelaskan suaminya memang datang ke lokasi kejadian di rumah Irjen Sambo, 2 jam lebih setelah kejadian pada Jumat (8/7). Mantan Karopaminal Propam Polri ini tiba-tiba ditelepon Ferdy Sambo dan diminta datang ke lokasi.

“Iya ditelepon langsung (oleh Ferdy Sambo). Cuma pada saat itu suamiku posisinya ada di daerah Pantai Indah Kapuk. Pokoknya hari Jumat itu sekitar jam 18.00 WIB atau 19.00 WIB aku lupa, suami aku nelpon, dia bilang ‘Mah, Ayah balik ke arah selatan’, ‘lho kenapa?’ ‘ada tembak-tembakan di rumah Pak Kadiv, ayah ditelpon’ gitu aja,” jelas Seali.

Setiba di TKP, kata Seali, suaminya itu langsung berbincang dengan Irjen Ferdy Sambo di garasi dan tak langsung masuk ke rumah. “Masuk ke dalam pun udah kayak posisi mau diberes-beresin semuanya,” katanya.

Seali mengatakan dirinya juga sempat menghubungi salah satu penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

“Iya sama ceritanya salah satu penyidik ‘Izin Mba, saya sampai ke TKP, mereka memperagakan orang-orang di rumah itu kejadiannya seperti apa, terus ya udah ‘saya melakukan olah TKP’, dinomor-nomorinlah seperti biasa ada Inafis foto dokumen semuanya. Kok nggak ada police line ya Bang? (Seali bertanya ke penyidik), soalnya kasusnya kan penembakan. Terus jawaban dia ‘Ya Mba kita kan cuma melati dua kalau diperintah bintang dua untung copot police line-nya kita bisa bikin apa’, gitu,” beber Seali.