JAKARTA – Menkopolhukam Mahfud MD membantah dirinya ikut campur di kasus pembunuhan Brigadir J. Menurutnya ia hanya mengawal sesuai perintah Presiden Jokowi.
Seperti diketahui, Mahfud MD kerap melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversi terkait kasus pembunuhan Brigadir J yang diduga kuat dilakukan oleh Ferdy Sambo. Pernyataan Mahfud MD ini dinilai bisa mempengaruhi penyidikan.
Seperti baru-baru ini Mahfud MD menyatakan bahwa sebelumnya Ferdy Sambo seperti tak tersentuh. Dari informasi yang didapatnya Ferdy Sambo menjadi orang kuat di Polri.
Mahfud MD juga menyiratkan bahwa peristiwa yang terjadi setelah pembunuhan tak kalah mengerikan. Namun sampai saat ini belum dibuka ke publik.
“Sampai sekarang kan belum ada yang tahu apa yang terjadi di Jumat sore (8/7/2022) sampai Senin sore. Di tempat itu dan orang-orang itu ke mana. Nanti biar diungkap di pengadilan,” jelas Mahfud.
“Itu ndak ada yang tahu sampai sekarang. Komnas HAM saya tanya ndak tahu,” tambahnya.
Mahfud menyatakan Komnas HAM sulit mengorek informasi dari Ferdy Sambo maupun istrinya, Putri Candrawathi. Irjen Ferdy Sambo baru bisa disentuh setelah Polri membentuk Tim Khusus (Timsus) yang diketaui oleh Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono.
“Komnas HAM sulit memeriksa Sambo, memeriksa istrinya, ndak bisa disentuh kan kala itu. Kan baru sesudah dibentuk Timsus baru bisa disentuh. Itu pun tidak langsung,” katanya.
“Nah yang begini ini saya kawal. Orang bilang saya ikut campur, saya ndak ikut campur ke pro justitianya,” tandas Mahfud MD.
Terkait Ferdy Sambo sendiri Mahfud mengaku sempat dapat bocoran dari anggota Kompolnas. Dulu tahun 2012 Ferdy Sambo pernah dipanggil Kompolnas terkait kasus tertentu.
“Kompolnas 10 tahun lalu pun ada yang melapor ke saya. Dia pernah periksa Ferdy Sambo. Track record-nya pasti banyaklah,” katanya.(SW)