“Kalau balistik penting, ini senjatanya siapa kan gitu,” kata Anam di Komnas HAM, Senin (1/8/2022).

Selain itu, Anam mengatakan pihaknya akan menunggu hasil ekshumasi. Dia menyebut ekshumasi penting untuk mengetahui penyebab luka di tubuh jenazah.

“Kalau ekshumasi pentinglah untuk melihat tubuh ini kenapa,” katanya.

Selain itu, Komnas HAM juga telah memperoleh dokumen PCR yang dijadikan alibi oleh Irjen Ferdy Sambo.Dia menyebut dokumen swab untuk melengkapi cerita kasus itu.

“Yang pasti membuktikan semua sekuen-sekuen yang ada dalam konstruksi peristiwa,” kata Anam.

“Konstruksi peristiwa dalam kasus ini salah satunya muncul juga terkait ada tidaknya PCR, dan kita memang atensi publik juga ngomong soal itu, dan kita memang melacak sampai situ,” sambungnya.

Anam mengatakan dokumen swab merupakan bukti ada tidaknya aktivitas tes PCR. “Kan nggak mungkin kita menyatakan bahwa ini lho peristiwa nya tanpa dibarengi dengan berbagai sandingan-sandingan bukti yang lain, nah salah satu bukti itulah hasil PCR itu,” katanya.