Kalender Oktober tahun 1582 sangat aneh. Kalender adalah alat penting dalam kehidupan manusia yang membantu kita mengorganisir waktu dan merencanakan aktivitas sehari-hari.

Namun, pernahkah Anda mendengar tentang tahun di mana bulan Oktober tiba-tiba kehilangan 10 hari?

Ya, ini bukanlah mitos atau cerita fiksi, melainkan kenyataan yang terjadi pada tahun 1582, dan topik 10 hari yang hilang dari kalender Oktober 1582 ini menjadi viral di TikTok.

Mari kita jelajahi sejarah dan alasan di balik hilangnya 10 hari dalamĀ  Oktober 1582.

Reformasi Kalender: Dari Julian ke Gregorian

Alasan utama di balik hilangnya 10 hari dalam Kalender Oktober 1582 adalah reformasi kalender dari Kalender Julian keĀ  Gregorian.

Pada saat itu, Kalender Julian telah digunakan selama berabad-abad, tetapi diketahui memiliki kekurangan dalam mengikuti perputaran bumi terhadap matahari.

Paus Gregorius XIII adalah tokoh yang memutuskan untuk melakukan perubahan ini. Ia melihat bahwa Kalender Gregorian, yang diusulkan oleh ilmuwan dan matematikawan pada masa itu, lebih akurat dalam mengukur waktu karena mengikuti siklus tahun matahari yang sebenarnya.

Dalam kalender Gregorian, tahun memiliki 365 hari, dan perubahan ini dilakukan untuk memperbaiki penyimpangan yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun.

Menurut ilmuwan Amerika, Neil deGrasse Tyson, pada tahun 1582, Kalender Julian dengan penentuan tahun kabisat setiap 4 tahun telah mengakumulasikan 10 hari ekstra terhadap orbit bumi.

Untuk memperbaiki kesalahan ini, Paus Gregorius XIII memutuskan untuk menghapus 10 hari pada bulan Oktober 1582. Sehingga, tanggal 4 Oktober diikuti oleh tanggal 15 Oktober, seperti yang dicatat dalam sejarah.

Penyebaran Kalender Gregorian

Perubahan ini tidak hanya memengaruhi bulan Oktober 1582, tetapi juga memicu perubahan dalam penanggalan di berbagai negara. Negara-negara seperti Spanyol, Italia, Portugal, dan Polandia adalah yang pertama beralih dari Kalender Julian ke Kalender Gregorian, diikuti oleh Belanda dan Perancis.

Kalender Julian dan Masalahnya

Untuk memahami mengapa perubahan ini begitu penting, kita perlu mengetahui lebih banyak tentang Kalender Julian.

Kalender ini adalah sistem penanggalan yang diusulkan oleh astronom Sosigenes dan diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM.

Di dalamnya, setiap tahun memiliki 365 hari, dan setiap tahun ke-4 ada tambahan 366 hari.

Meskipun inovatif pada zamannya, Kalender Julian memiliki masalah serius dalam mengikuti siklus tahun matahari yang sebenarnya.

Ini menyebabkan kesulitan dalam menentukan tanggal-tanggal penting seperti perayaan musim semi dan musim gugur, dan juga berdampak pada masalah administratif dan perhitungan waktu lainnya.

Kalender Gregorian: Perbaikan dan Penyesuaian

Kalender Julian menjadi dasar bagi Kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini, tetapi Paus Gregorius XIII melakukan beberapa penyesuaian tambahan. Salah satu perubahan utama adalah aturan yang lebih ketat untuk menentukan tahun kabisat.

Dalam Kalender Julian, setiap empat tahun terdapat satu tahun kabisat. Namun, dalam Kalender Gregorian, aturan tahun kabisat adalah sebagai berikut: tahun-tahun yang dapat dibagi oleh 4 adalah tahun kabisat, kecuali tahun-tahun yang dapat dibagi oleh 100, tetapi tidak boleh dibagi oleh 400.

Contohnya, tahun 2000 adalah tahun kabisat, tetapi tahun 1900 bukan.

Dari aturan baru ini, 10 hari dihilangkan dari bulan Oktober 1582, sehingga tanggal 4 Oktober langsung menjadi tanggal 15 Oktober. Meskipun perubahan ini tidak diterima segera oleh semua negara, Kalender Gregorian akhirnya diterima sebagai kalender standar di seluruh dunia.

Kesimpulan

Hilangnya 10 hari dalam Kalender Oktober 1582 adalah hasil dari reformasi kalender yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII.

Perubahan ini memperkenalkan Kalender Gregorian yang lebih akurat dan tetap digunakan hingga saat ini dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk keperluan sipil, agama, bisnis, dan lainnya.

Inilah mengapa kalender yang kita gunakan saat ini memiliki penyesuaian yang menghilangkan sebagian masa lalu dalam upaya untuk memperbaiki ketepatan waktu dan mengikuti perputaran bumi terhadap matahari yang sebenarnya.***