Apa itu flexing dan bahayanya dalam kehidupan sehari-hari? Flexing menjadi salah satu istilah yang saat ini sering digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang memamerkan atau menunjukkan kekayaan, prestise, atau keberhasilan mereka pada orang lain.
Biasanya, flexing dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan status sosial atau mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Contoh dari flexing bisa berupa memamerkan barang-barang mewah seperti mobil, pakaian mahal, atau perhiasan berharga.
Selain itu, flexing juga bisa dilakukan dengan cara mengunggah foto atau video ke media sosial yang menunjukkan gaya hidup glamor atau prestise, seperti berlibur ke destinasi wisata eksotis atau makan di restoran mewah.
Namun, ada bahayanya yang terkait dengan perilaku flexing ini. Pertama-tama, flexing dapat menimbulkan rasa iri atau cemburu dari orang lain.
Ketika seseorang terus-menerus memamerkan kekayaan atau prestise mereka, orang lain dapat merasa minder atau tidak percaya diri karena perbandingan yang terus-menerus.
Kedua, flexing dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam lingkaran konsumsi berlebihan. Ketika seseorang terus-menerus memamerkan barang-barang mewah atau gaya hidup glamor mereka, mereka mungkin merasa terdorong untuk terus membeli barang-barang baru dan mahal demi mempertahankan citra yang telah mereka bangun. Hal ini dapat menyebabkan utang atau bahkan kebangkrutan di masa depan.
Ketiga, flexing dapat merusak hubungan sosial dan hubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Ketika seseorang terus-menerus memamerkan kekayaan atau prestise mereka, mereka mungkin terlihat sombong atau arogan, yang dapat menyebabkan orang lain tidak nyaman atau bahkan menjauhi mereka.
Bukan hanya itu saja, flexing atau pamer kekayaan di media sosial dapat membawa bahaya serta dampak buruk pada kesehatan mental seseorang.
Ketika seseorang sering membandingkan dirinya dengan orang lain yang tampak lebih sukses dan kaya, hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan rendah diri. Hal ini dapat memicu rasa cemas, stres, dan depresi.
Dalam kesimpulannya, flexing adalah perilaku yang dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak terlalu terobsesi dengan citra dan kekayaan, serta menghargai hubungan sosial dan kerendahan hati dalam interaksi dengan orang lain.