Langkah Cerdas: Cara Psikolog Mendukung Korban KDRT

Cara Psikolog Mendukung Korban KDRT. Berikut Langkah Cerdas
Cara Psikolog Mendukung Korban KDRT. Berikut Langkah Cerdas

hainews.co.id – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius yang dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Dalam banyak kasus, Cara Psikolog Mendukung Korban KDRT, mungkin merasa terjebak, tidak memiliki dukungan, atau bahkan tidak sadar bahwa mereka berada dalam situasi berbahaya. Karena itu, penting bagi kita untuk tahu bagaimana cara membantu dan mendukung mereka dengan cara yang benar.

Psikolog Mira Amir memberikan beberapa saran penting Cara Psikolog Mendukung Korban KDRT. Langkah ini dimulai dengan memberi dukungan emosional dan praktis yang tepat agar korban bisa keluar dari lingkaran kekerasan.

1. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Langkah pertama dalam mendukung korban KDRT adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Korban seringkali membutuhkan ruang untuk meluapkan perasaan dan pikiran mereka tanpa takut dihakimi. “Banyak korban KDRT merasa malu atau bingung dengan situasi mereka, sehingga mendengarkan dengan empati tanpa memberikan penilaian bisa sangat membantu,” kata Mira.

Mendengarkan saja sudah merupakan dukungan besar. Korban KDRT sering kali tidak mencari solusi langsung, tetapi lebih membutuhkan seseorang yang bisa memahami apa yang mereka alami.

2. Bantu Korban Mendapatkan Visum

Jika terdapat tanda-tanda kekerasan fisik, sangat penting bagi korban untuk segera mendapatkan visum. Visum ini berguna sebagai bukti jika korban memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Mira menyarankan agar kita dapat membantu korban dengan mengarahkan mereka ke fasilitas medis terdekat untuk melakukan visum, yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk laporan ke kepolisian.

3. Beri Dukungan untuk Kemandirian

Salah satu alasan korban KDRT sulit keluar dari situasi kekerasan adalah ketergantungan finansial terhadap pelaku. Mira menekankan pentingnya memberi dorongan dan dukungan agar korban merasa mampu mandiri. “Kita perlu memberdayakan korban, memberikan mereka kepercayaan diri bahwa mereka dapat berdiri sendiri, meski mungkin tidak bekerja di kantor, tetapi ada banyak cara untuk memperoleh penghasilan,” jelas Mira.

Memberikan ide atau referensi pekerjaan yang memungkinkan korban untuk mulai mandiri secara finansial bisa menjadi langkah awal untuk membantu mereka.

4. Berikan Informasi tentang Bantuan Profesional

Selain dukungan emosional, korban KDRT sering membutuhkan bantuan profesional seperti konselor, pengacara, atau pekerja sosial. Penting bagi kita untuk memberikan akses atau informasi tentang layanan ini. Mira juga menyarankan untuk menghubungkan korban dengan kelompok dukungan atau shelter jika mereka membutuhkan tempat perlindungan sementara dari situasi yang membahayakan.

Bantuan ini bisa sangat membantu dalam jangka panjang, karena konseling dan bantuan hukum dapat memberikan korban panduan dalam memulai kehidupan baru yang bebas dari kekerasan.

5. Tetap Dekat dan Siap Membantu

Kebanyakan korban KDRT merasa terisolasi dan kesepian. Oleh karena itu, penting untuk tetap berada di dekat mereka dan siap memberikan bantuan kapan pun dibutuhkan. Tidak hanya sekali, tetapi konsisten dalam memberikan dukungan dapat menjadi penopang emosional bagi korban.

Mira menegaskan bahwa kita perlu terus meyakinkan korban bahwa mereka tidak sendirian dalam situasi ini. Dengan dukungan yang konsisten, korban akan merasa lebih berani untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan mereka.

6. Jangan Paksa Korban untuk Bertindak

Salah satu hal yang perlu diingat adalah tidak memaksa korban untuk segera bertindak, seperti melaporkan pelaku atau meninggalkan rumah. Keputusan ini harus datang dari korban sendiri, karena mereka yang paling memahami situasi yang dihadapi. Yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi, dukungan, dan panduan agar korban dapat mengambil keputusan terbaik sesuai dengan kondisi mereka.