Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua, meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) pukul 10.45 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Lukas Enembe lahir di Wamena, Papua, pada 15 Januari 1958. Ia merupakan putra dari seorang petani dan seorang ibu rumah tangga.
Lukas memiliki tiga orang saudara kandung.
Lukas menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Wamena, lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Wamena.
Setelah lulus SMP, Lukas melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Wamena.
Setelah lulus SMA, Lukas melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kehutanan Universitas Cendrawasih, Jayapura.
Ia lulus dari Universitas Cendrawasih pada tahun 1986.
Setelah lulus dari Universitas Cendrawasih, Lukas bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Kehutanan Provinsi Papua.
Ia menjabat sebagai Kepala Seksi Perlindungan Hutan di Dinas Kehutanan Provinsi Papua.
Lukas Enembe memulai karier politiknya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua pada tahun 2004.
Ia mewakili daerah pemilihan Wamena.
Pada tahun 2012, Lukas terpilih sebagai Wakil Gubernur Papua mendampingi Gubernur Papua periode 2012-2017, Lukas Yoman.
Pada tahun 2013, Lukas terpilih sebagai Gubernur Papua periode 2013-2018. Ia kembali terpilih sebagai Gubernur Papua pada tahun 2018 untuk periode 2018-2023.
Selama menjabat sebagai Gubernur Papua, Lukas Enembe memfokuskan pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Ia juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Warisan Lukas Enembe
Lukas meninggalkan sejumlah warisan bagi Papua, antara lain:
Pembangunan infrastruktur yang pesat, seperti jalan, jembatan, dan rumah sakit.
Peningkatan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil.
Peningkatan akses masyarakat Papua terhadap layanan kesehatan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua, terutama melalui program-program pemberdayaan ekonomi.
Kesimpulan
Lukas Enembe merupakan sosok pemimpin yang tegas dan berkomitmen untuk memajukan Papua.
Ia meninggalkan sejumlah warisan bagi Papua, antara lain pembangunan infrastruktur yang pesat, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan akses layanan kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.***
