BMKG Menjelaskan Pemicu Fire Whirl, Fenomena Api Kebakaran di Bromo yang Menyerupai Tornado  

BMKG Menjelaskan Pemicu Fire Whirl, Fenomena Api Kebakaran di Bromo yang Menyerupai Tornado  
BMKG Menjelaskan Pemicu Fire Whirl, Fenomena Api Kebakaran di Bromo yang Menyerupai Tornado  (Canva by Schaferle)

Fenomena api berputar seperti tornado terjadi di Gunung Bromo.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kejadian ini sebagai fire whirl yang merupakan fenomena meteorologi jarang terjadi namun cukup membahayakan.

Fire whirl dapat merusak dan sulit diprediksi kejadiannya. Fire whirl terbentuk dalam kondisi panas ekstrem dan ketidakstabilan atmosfer.

 

Menurut Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, fire whirl umumnya terjadi saat terjadi kebakaran atau adanya api besar yang memicu peningkatan suhu udara secara spontan. Saat terjadi pembakaran, udara panas naik dengan cepat.

Selain itu, atmosfer yang labil juga menjadi faktor penting dalam terjadinya fire whirl.

Atmosfer yang labil memungkinkan terjadinya pengangkatan udara panas atau api besar yang naik ke atas.

Hal ini menyebabkan penurunan tekanan di permukaan dan udara dingin di sekitarnya tertarik untuk mengisi ruang kosong yang terbentuk.

 

Andri juga menjelaskan bahwa angin kencang menjadi pemicu pergerakan api.

Kecepatan angin dapat dipicu oleh faktor cuaca maupun kebakaran itu sendiri.

Kecepatan angin yang kencang dari kebakaran atau faktor cuaca di sekitarnya menciptakan gradien tekanan udara yang memperkuat perputaran api. 

 

Fire whirl di Gunung Bromo menjadi sulit dipadamkan karena kombinasi dari beberapa kondisi ini.

Udara panas dari sumber kebakaran naik dan berputar membentuk kolom udara hingga ke ketinggian tertentu.

Hal ini menyebabkan api yang terbentuk dapat menyebar dengan cepat dan luas, sehingga mempersulit proses pemadaman.

 

Kebakaran lahan di Gunung Bromo diduga dipicu oleh percikan api dari flare yang digunakan oleh pengunjung untuk foto prewedding.

Api kemudian menyebar dengan cepat dan sulit untuk dipadamkan. 

Peristiwa pusaran api seperti tornado ini terjadi pada Minggu (10/9) ketika angin sangat kencang.

Seorang relawan bernama Sismiko melaporkan adanya tornado api saat itu.

 

Fenomena api, fire whirl di Gunung Bromo menjadi perhatian publik karena kejadian ini jarang terjadi dan memiliki potensi bahaya.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti himbauan dari pihak berwenang ketika terjadi kebakaran.  ***